Sosial dan Budaya

Dari segi kuantitas, jumlah penduduk kecamatan Barong Tongkok mengalami penurunan karena adanya pemekaran kecamatan. Namun perkembangan penduduk akhir-akhir cukup pesat, hal ini seiring dengan posisinya sebagai bagian ibu kota kabupaten. Pertumbuhan ini terutama di kampung Barong Tongkok itu sendiri, selain pertambahan luas wilayah perkotaannya. Kecamatan Barong Tongkok merupakan kecamatan yang terbanyak jumlah penduduknya dibandingkan dengan 20 kecamatan lainnya di Kutai Barat.

Etnis yang mendominasi mendiami kecamatan ini adalah penduduk asli yakni suku Dayak, terutama Tonyoy-Benuaq. Istilah Tonyoy merupakan nama asli dari Dayak Tunjung yang kita kenal sekarang. Menurut tradisi lisan Tonyoy-Benuaq, mereka merupakan Keturunan Aji Tulur Jejangkat dan Mook Manor Bulatn. Keduanya merupakan nenek moyang dari suku-suku Dayak termasuk suku Kutai yang merupakan keturunan dari Puncan Karna salah satu anak dari Aji Tulur Jejangkat dan Mook Manor Bulatn, yang kemudian lebih terkenal dengan Kerajaan (Kutai) Mulawarman. Etnis Dayak lainnya adalah Dayak Bahau (keturunan Jeliban Benaq), Kenyah, Aoheng, Kayan, Penihing, Punan dll.

Sedangkan etnis pendatang yang berada di kecamatan ini adalah suku Jawa (warga transmigrasi tahun 1964), Bugis, Toraja, Menado /Minahasa, Timor dan lain-lain. Warga Dayak umumnya menganut agama Kristen meliputi Protestan dan Katolik, sedangkan warga Jawa dan Bugis umumnya beragama Islam, sebagian lagi warga Dayak menganut kepercayaan nenek moyang – Adat Lama. Pada tahun 2020 berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabuaten Kutai Barat 2021 dan Kementerian Dalam Negeri, persentasi penduduk Barong Tongkok berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen 65,08%, dimana Protestan 33,25% dan Katolik 31,83%, kemudian Islam 34,72%, Hindu 0,12%, Kepercayaan 0,05% dan Buddha 0,03%.

Meskipun Kecamatan Barong Tongkok dikatagorikan sebagai kecamatan wilayah perkotaan, namun kehidupan masyarakat adat Dayak masih sangat kental, terutama warga Tonyoy-Benuaq. Tiap tahun pasti diadakan ritual-ritual adat, baik yang sifatnya upacara adat kehidupan maupun upacara adat kematian. Hal yang sesuai dengan moto kota yaitu Sendawar Kota Beradat. BERADAT  akronim dari Bersih, Rapi, Asri, Damai, Aman dan Tenteram